Metamorfosis dan Metagenesis



Metamorfosis dan Metagenesis


          Beberapa jenis hewan mengalami metamorfosis dalam
pertumbuhan dan perkembangannya. Beberapa jenis hewan
yang lain mengalami metagenesis. Selain pada hewan,
metagenesis juga terjadi pada tumbuhan.

1. Metamorfosis

          Pada beberapa jenis hewan, dalam pertumbuhan dan
perkembanganya mengalami proses metamorfosis. Metamorfosis
adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara
bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa. Metamorfosis
terjadi pada serangga dan amfibi.
Contoh hewan amfibi yang mengalami metamorfosis adalah
katak.
          Pertumbuhan dan perkembangan katak diawali sejak
terbentuk zigot. Zigot kemudian berkembang menjadi embrio.
Satu minggu kemudian, terbentuklah larva yang sering kamu
sebut kecebong atau berudu. Awalnya kecebong bernapas dengan
tiga insang luar, tetapi kemudian berganti menjadi insang dalam.
Beberapa waktu kemudian terbentuk tutup insang dan kaki
belakang. Setelah berumur tiga bulan, berudu mengalami
metamorfosis yang ditandai terbentuknya paru-paru dan empat
kaki, hilangnya insang dan ekor, lalu menjadi bentuk katak.
Sifat berudu berbeda dengan sifat katak. Berudu hidup di air
sebagai herbivora, sedangkan katak hidup di darat bersifat
karnivora.
Serangga yang baru menetas berwujud larva. Beberapa jenis
serangga seperti kupu-kupu dan capung, bentuk larva jauh
berbeda dengan bentuk dewasa. Larva kupu-kupu yang disebut
ulat memiliki mulut tipe pengunyah, sedangkan kupu-kupu
memiliki mulut tipe penghisap. Larva capung hidup di air,
sedangkan capung dewasa hidup di darat dan dapat terbang.
Namun demikian beberapa jenis serangga memiliki bentuk yang
hampir sama saat baru menetas dengan saat dewasa. Contohnya
adalah belalang, kecoa, dan jangkrik.
Berdasarkan prosesnya, metamorfosis serangga dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan
metamorfosis tidak sempurna.

Kupu-kupu contoh metamorfosis sempurna
a. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna ditandai dengan adanya fase yang
disebut pupa atau kepompong. Bentuk larva dengan
serangga dewasa jauh berbeda. Tahapan dalam metamorfosis
sempurna adalah sebagai berikut.

TelurLarva pupa (kepompong) → Dewasa (imago)

Telur menetas menjadi larva. Larva tidak memiliki sayap dan
tanda-tanda sayap juga belum ada. Ketika berupa larva,
serangga sangat aktif makan. Larva kemudian mengalami
perubahan bentuk menjadi kepompong. Larva ada yang
langsung membuat pupa, tetapi ada juga yang lebih dulu
membuat pelindung dari daun yang dilipat, tanah atau pasir
yang halus, sayatan kayu yang halus, dan bahan lainnya.
Tempat perlindungan di sekeliling pupa disebut kepompong
atau kokon. Pada tahap pupa, serangga tidak aktif makan,
walaupun proses metabolisme tetap berlangsung. Setelah
melewati tahap pupa, serangga akan menjadi dewasa (imago).

b. Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna,
bentuk serangga yang baru menetas (nimfa) tidak jauh
berbeda dengan bentuk serangga dewasa (imago). Perbedaan
yang mencolok adalah nimfa tidak memiliki sayap. Sayap
akan tumbuh secara bertahap sehingga menyerupai bentuk
dewasa. Secara umum nimfa dan serangga dewasa memiliki
sifat yang sama. Contohnya pada jangkrik dan belalang.
Urutan daur hidup serangga yang mengalami metamorfosis
tidak sempurna adalah sebagai berikut.

     telur → nimfa → dewasa (imago)

2. Metagenesis

        Beberapa jenis hewan dan tumbuhan ada yang mengalami
proses metagenesis. Metagenesis adalah proses pergiliran hidup
yaitu antara fase seksual dan aseksual. Hewan dan tumbuhan
yang mengalami metagenesis akan mengalami dua fase kehidupan,
yaitu fase kehidupan yang bereproduksi secara seksual
dan fase kehidupan yang bereproduksi secara aseksual.
Metagenesis pada tumbuhan dapat diamati dengan jelas
pada tumbuhan tak berbiji (paku dan lumut). Pada tumbuhan
tersebut, pembentukan gamet jantan berlangsung di dalam antheridium
dan gamet betina di dalam arkegonium. Jika gamet
jantan membuahi gamet betina, maka akan terbentuk zigot.
Zigot tumbuh menjadi individu yang menghasilkan spora.
Generasi ini disebut fase vegetatif (aseksual) atau sporofit. Spora
yang jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi individu
baru yang menghasilkan gamet. Karena menghasilkan gamet,
maka generasi ini disebut fase generatif (seksual) atau gametofit.
Demikian seterusnya terjadi pergiliran keturunan antara fase
gametofit dan sporofit. Tumbuhan lumut yang sering kamu
jumpai merupakan fase gametofit. Sedangkan tumbuhan paku
yang kamu lihat sehari-hari merupakan fase sporofit. Pergiliran
keturunan antara fase sporofit dan gametofit itulah yang disebut
metagenesis. Beberapa hewan tingkat rendah juga mengalami metagenesis,
contohnya Obelia dan Aurelia. Perhatikan metagenesis uburubur
(Aurelia)  tampak jelas bahwa ubur-ubur (Aurelia) memiliki dua
jenis kehidupan yaitu kehidupan saat menempel (polip) dan kehidupan
bergerak bebas (medusa).

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »